Sabtu, 28 Februari 2015

Perangkat Keras Jaringan Komputer adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih komputer dalam jaringan komputer agar setiap komputer yang terhubung dapat saling berbagi data, file, dan sumber daya lainnya.

Seperti hal nya komputer, sebuah jaringan komputer bisa beroperasi dengan didukung oleh software dan hardware. Pada artikel ini, Penulis akan sedikit membahas perangkat keras apa saja yang ada dalam jaringan komputer.


Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer dan Fungsinya

Berikut Perangkat Keras Jaringan Komputer dan Fungsinya

1. Modem

Modem (Modulator Demodulator) merupakan perangkat yang menghubungkan kita ke internet. Perangkat ini berfungsi mengubah sinyal Analog menjadi sinyal Digital. Modem mengganti sinyal digital dari komputer menjadi sinyal analog ketika melewati medium seperti saluran telepon, kemudian modem merubah kembali sinya tersebut menjadi sinya digital saat menuju komputer tujuan. Hal ini dilakukan agar bisa dipahami oleh komputer.

2. Kabel Jaringan

Kabel jaringan merupakan peralatan yang berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan komputer atau komputer dengan perangkat jaringan lainnya. Berikut adalah jenis-jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer.
  • Twisted Pair (UTP dan STP)
  • Coaxial
  • Fiber Optic

3. Network Interface Card (NIC)

Perangkat keras jaringan komputer yang satu ini dikenal dengan istilah Ethernet Card atau lebih populer dengan istilah LAN Card. Adalah kartu jaringan yang berfungsi sebagai penghubung antar komputer dengan sebuah jaringan. Umumnya NIC ini sudah terintegrasi dengan motherboard komoputer dan laptop, namun ada juga berupa kartu yang ditancapkan ke motherboard. Bahkan seiring dengan maju perkembangan, ada juga yang berupa USB.

4. Konektor

Konektor adalah alat yang menghubungkan kabel dengan network adapter. Coba bayangkan apabila tidak ada konektor, dengan cara bagaimana kabel-kabel jaringan dapat terhubung dengan network adapter atau NIC. Jeni konektor tentunya disesuaikan dengan jenis kabel yang digunakan.
  • Konektor RJ-45 digunakan untuk Kabel UTP
  • Konektor BNC/T digunakan untuk Kabel Coaxial
  • Konektor ST digunakan untuk Kabel Fiber Optic

5.  Hub

Hub adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat lain. Biasanya perangkat keras jaringan ini digunakan untuk membangun topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub.

6. Switch

Sebenarnya fungsi dari switch adalah sama dengan hub. Namun sebenarnya cara kerja switch sedikit lebih rumit bila dibandingkan dengan hub. Switch tidak hanya sekedar mengurusi sinyal listrik tapi juga harus memproses informasi pada lapisan atau layer data link, informasi yang dicek oleh switch adalah alamat MAC address dari setiap perangkat dan komputer yang tersambung dengan dirinya.

7. Repeater

Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen jaringan lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain.

8. Bridge

Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas dari pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband.

9. Router

Fungsi utama router adalah sebagai perangkat dalam jarinan komputer yang digunakan sebagai penghubung antara jaringan atau network. Router yang menentukan jalur mana yang terbaik untuk dilewati paket data sehingga data dapat sampai ke tujuannya. Penjelasan lengkap tentang Router

Sumber gambar: http://www.websprix.com/networking.php

1. Printer InkJet

Jenis-Jenis Printer Dan Fungsi Printer

Gambar Printer InkJet (Epson WP 4020)
Jenis Printer ini adalah yang paling umum ditemui pada saat ini. Printer ini menyemprotkan tinta ke atas kertas untuk membentuk gambar. Hal ini terjadi dikarenakan ada sebuah plat magnet yang langsung mengalirkan tinta ke atas kertas sesuai dengan pola yang diinginkan. Kualitas cetakan printer inkjet hampir menyamai kualitas cetakan pada printer laserjet. Kualitas printer inkjet standar adalah sekitar 300 dpi (dots per inch) , walaupun jenis printer yang baru sudah mulai berimprovisasi. Selain tinta warna, printer inkjet juga bisa diatur untuk mencetak dalam bentuk hitam putih.
Printer jenis ini sudah menggunakan media tinta yang telah terisi pada suatu media penyimpanan dan siap menyemprotkan titik-titik dengan warna-warna kombinasi yang diperintahkan oleh komputer. Karena menggunakan sistem semprotan maka hasil yang didapatkan lebih baik kualitasnya daripada dot matrix. Tinta yang disemprotkan dapat dengan cepat mengering dalam hitungan detik.
Kelebihan Printer Inkjet :
– Hasil cetaknya lebih cepat dibanding dot matrix
– Kualitas cetaknya cukup baik
– Tidak terlalu bising ketik mencetak
Kekurangan Printer Inkjet :
– Harga relatif lebih mahal dibanding dot matrix
– Tinta printer original relatif mahal
– Tidak dapat mencetak lebih dari 1 rangkap
2.Printer dot matrix
Jenis-Jenis Printer Dan Fungsi Printer

Gambar Printer Dot Matrix (Epson FX-2190)
Dot matrix adalah system pembentukkan karakter dari sejumlah titk-titik Printer dot matrix mempunyai element yang terdiri dari jarum-jarum yang menekan pita sehingga dapat mencetak pada kertas.
Printer kategori ini menggunakan pita sebagai tinta, dan pin yang berfungsi sebagai alat pemukul untuk mencetak pada bidang kertas. Hasil cetakannya berupa titik-titik kecil yang merangkai menjadi karakter. Oleh sebab itu hasil cetakan printer ini terlihat kasar.
Printer ini bekerja seperti halnya mesin tik sehingga dengan menggunakan printer ini, cetakan dapat langsung dirangkap dengan karbon. Printer ini hanya menghasilkan warna tunggal sesuai dengan warna dari pita yang dipasangkan, biasanya warna merah atau hitam.
Kecepatan cetaknya sangat bervariasi yakni antara 50-500 karakter per detik. Jumlah pinnya sangat bervariasi antara 9 -24 dan menentukan kualitas cetak yang dihasilkan.
Meskipun saat ini teknologi printer sudah semakin canggih, namun printer dot matrix masih diproduksi karena printer dot matrix dapat digunakan untuk mencetak dokumen tembusan, yang biasanya digunakan untuk membuat Continues Form, kwitansi dan Dokumen yang sudah ada cetakannya lainnya seperti Stopmap, Amplop, dll.
Kelebihan Printer dot matrix
– Dapat mencetak rangkap sekaligus.
– Dapat mencetak ukuran kertas yang lebar.
– Biaya pita printer yang relatif murah
Kekurangan Printer dot matrix
– Dpi dan ppm rendah sehingga hasil cetak terlihat kasar
– Proses cetak yang lambat
– Suaranya berisik ketika bekerja
– Warna yang dihasilkan tidak bervariasi.

3. Printer LED/LCD

Jenis-Jenis Printer Dan Fungsi Printer

Gambar Printer LED (Samsung CLP 415nw)
Pada dasarnya jenis printer LED/LCD ini hampir sama dengan printer laser tetapi tidak menggunakan laser untuk membuat pola pada drumnya melainkan menggunakan cahaya. Orang-orang sering menyamakan printer Laser dengan printer LED/LCD. Proses cetaknya hampir sama tetapi printer LED/LCD menggunakan light-emitting diode. Printer ini menghasilkan kualitas cetak yang sangat tinggi baik itu teks maupun grafis.

4. Printer Laser Jet

Printer Laser Jet

Gambar LaserJet (Xerox Phaser 3250)
Printer laserjet atau sering disebut dengan printer laser merupakan jenis printer yang menggunakan laser pada proses pencetakannya.
Proses Kerja Printer Laser Jet
Pertama-tama laser disinarkan pada sejenis drum untuk membuat pola gambar yang akan dicetak. Lalu drum itu berputar melalui toner ( sejenis tinta untuk laserjet tetapi berupa bubuk dan tidak cair ) dan bagian pada drum yang berlistrik mengambil toner. Lalu dengan kombinasi antara tekanan dan panas. tinta di drum itu dipindahkan ke atas kertas.
Printer laserjet bekerja sangat cepat dan catridgenya bertahan lebih lama. Sama seperti printer inkjet printer laserjet juga bisa diatur untuk mencetak warna hitam putih saja atau seluruh warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black)
Karena sistem yang mirip dengan fotocopy yaitu menggunakan photographic drum, perbedaanya pada mesin fotocopy bayangannya difokuskan pada silinder yang berputar, sedangkan pada laser printer bayangannya diciptakan dengan titik per titik oleh semiconductor laser.
Kualitas cetakan yang dihasilkan selain cepat juga sangat tajam dan hemat biaya tinta. Printer laser sangat tepat digunakan bagi mereka yang frekuensi mencetaknya dalam jumlah banyak. Cocok digunakan untuk usaha Fotocopy dan Percetakan maupun Perkantoran.
Kelebihan Printer Laser Jet :
– Kecepatan cetak tinggi
– Hasil cetak sangat baik
– Tidak bising
Kekurangan Printer Laser Jet :
– Harga printer yang mahal
– Cepat Panas

5. Plotter / Wide Format Printing

Plotter / Wide Format Printing

Gambar Printer Plotter (Designjet Z6200)
Plotter merupakan salah satu peralatan outputnya dapat mencetak grafis pada surface kertas, Vinyl, Sticker, dan berbagai bahan lainnya dalam ukuran besar dengan hasil yang memuaskan. Printer ploter cocok untuk mereka yang menerima jasa print digital outdoor dan indoor seperti banner, poster, sticker, cutting, dsb.
Jenis printer ini keakuratan pencetakan sangatlah dapat diandalkan. Ada 2 jenis printer plotter yakni flatbed plotter dan drum plotter.
Kelebihan Plotter :
– Dapat mencetak kertas yang lebar
– Kecepatan cetak sangat baik
– Kualitas cetak sangat baik
– Tidak bising
Kekurangan Plotter :
– Harga relatif mahal
– Memakan tempat
– Boros tinta

6. Printer Thermal (POS Printer)

Printer Thermal (POS Printer)

Gambar LaserJet (Epson TM T88)
Jika anda pergi ke sebuah supermarket atau toko swalayan bahkan di kios-kios dan warung anda akan menemui printer jenis ini di meja kasir.
Kualitas thermal printer hampir sama dengan dot matrix, thermal printer menggunakan panas dan bukan ketukan atau impact. Keuntungan dari thermal printer adalah lebih tidak berisik dan mempunyai kecepatan tinggi, kelemahannya adalah harus menggunakan kertas khusus thermal ( umumnya permukaan licin dan dalam bentuk roll )
Tehnik yang digunakan printer ini adalah mengeluarkan panas untuk setiap pin pada head print yang akan mencairkan lilin dan melekatkan pada kertas yang khusus. Prinsip kerja printer ini mirip dengan printer dot matrix hanya saja printer thermal menggunakan panas pada pin nya.
Kelebihan :
– Bentuknya relatif kecil
– Cepat dalam mencetak
– Harga relatif mahal
– Tidak bising
Kekurangan :
– Harus menggunakan kertas khusus
– Tidak bisa mencetak kertas lebar

7. Buble Jet

Buble Jet

Gambar Bubble Jet (Canon-i70)
Printer ini memang masih terhitung cukup mahal. Meskipun gambar dapat dikatakan menyerupai hasil cetakan film. Saat ini, ia memang belum dapat mencetak pada ukuran kertas yang besar sehingga ukurannya juga dapat dikatakan kecil. Printer ini biasanya dapat digunakan langsung dengan kamera tanpa perantara komputer. Karena selain dilengkapi dengan konektor USB, ia juga dilengkapi dengan card reader. Kini juga sudah tersedia printer photo portable yang dapat juga digunakan sebagai slide show.
Keunggulan :
– Stabil, respond dan suara sangat lembut.
– Dapat digunakan langsung dengan kamera tanpa perantara computer
Kekurangan :
– Cartridge mahal
– Hasil menggenang apabila terkena air

8. Printer Solid Ink


Gambar LaserJet (ColorQube 8570)
Printer ini menggunakan sejenis tinta yang sudah dililinkan. Cara kerjanya adalah printer melelehkan tinta yang melilin tersebut lalu ditampung dalam sebuah tempat yang kemudian dipindahkan ke sejenis drum yang lalu akan mendinginkan tinta itu baru mencetaknya ke kertas. Jika dibandingkan dengan jenis-jenis printer lain, jenis printer ini mempunyai komponen dalam yang lebih sedikit. Suhu serta kelembapan kertas mempengaruhi kerja printer ini.

9. Printer DTG ( Direct to Garment)

Printer DTG ( Direct to Garment)

Gambar Printer DTG (T-Jet-Blazer)
Printer DGT yang umumnya ada dipasaran lokal tanah air merupakan salah satu bentuk modifikasi atau pengembangan dari dunia printing yang baru. Peminat mesin ini dari dunia sablon kaos yang tadinya sablon warna manual sekarang berkembang menjadi printing kaos digital untuk dapat mencetak t-shirt / Kaos & kain secara langsung tanpa perantara ( tanpa transfer paper).
Printer DTG mempermudah para penjual kaos-kaos satuan untuk bisnis distro. Printer DTG sekarang ini menggunakan modifikasi dari printer merk Epson. Jenis tinta yang digunakannya adalah jenis tinta textil.
Selain bahan katun, printer dtg direct to garment ini juga bisa digunakan untuk mencetak sablon di atas bahan kain handuk, kain Satin, kain TC dan kayu.
Keunggulan menggunakan Printer DTG adalah :
– Bisa mencetak Full color
– Hasil sablon tajam dan merata dengan warna yang memuaskan
– Hasil awet dan bisa dicuci berkali-kali seperti hasil sablon manual
– Hasil cetak halus meresap ke bahan kain
– Tidak usah menggunakan transfer paper
– Tidak usah menggunakan mesin press kaos
Kelemahan :
– Perawatan head printer yang susah dan cendrung cepat buntu jika tidak merawatnya dengan benar.
– Harga tinta printer sangat mahal dari tinta sablon
– Harga jual jauh lebih mahal dari sablon manual untuk produksi jumlah banyak.

10. Printer Label

Printer Label

Gambar Printer Label (zebra tlp 2844z)
Printer Label ini digunakan untuk mencetak label dengan jumalah banyak dan lebih mudah. Beberapa Printer Label memiliki banyak fungsi sekaligus yakni pada supermarket juga bisa digunakan untuk mencetak barcode. Beberapa Printer label juga bisa mencetak label dengan berbagai bentuk.
Sumber : http://www.trikmudahphotoshop.com/2014/09/jenis-jenis-printer-dan-fungsi-printer.html 

Rabu, 18 Februari 2015

MENJALANKAN BISNIS SECARA ETIS DAN BETANGGUNG JAWAB


Tujuan Pembelajaran           :
A.    Menjelaskan cara para individu mengembangkan kode etik peribadinya dan mengapa etika penting dalam lingkungan kerja.
B.     Membedakan tanggung jawab sosial dengan etika, mengidentifikasikan pihak- pihak yang berkepentingan dalam organisasi, dan menunjukan ciri kepedulian sosial dewasa ini.
C.     Memperlihatkan penerapan konsep tanggung jawab sosial pada masalah-masalah lingkungan dan pada hubungan perurusahaan dengan para konsumen, karyawan, dan investor.
D.    Mengidentifikasikan empat pendekatan umum tanggung jawab sosial dan menjelaskan empat tahap yang harus diambil perusahaan untuk mengimplementasikan program tanggung jawab sosial (CSR).
E.     Menjelaskan pengaruh masalah-masalah tanggung jawab sosial dan etika terhadap bisnis berskala kecil.












A.  Menjelaskan cara para individu mengembangkan kode etik pribadinya dan mengapa etika penting dalam lingkungan kerja.

1.      Cara para individu mengembangkan kode etik pribadinya
Etika adalah keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya.
Cara individu mengembangkan kode etik pribadinya yaitu dengan cara mengetahui sebuah situasi dengan situasi yang lain, serta memahami satu budaya dengan budaya lainnya, dengan begitu suatu individu dapat mengetahui beberapa perbedaan dan keyakinan.

2.      Pentingnya etika dalam lingkungan kerja
Karena dengan kita mengerti akan etika kita dapat dengan mudah menempatkan diri pada perilaku etis maupun tidak etis pada lingkungan kerja di sekitar kita, dan kita dapat berperilaku yang etis agar dapat diterima secara baik oleh lingkungan kerja kita.

Perilaku etis yaitu perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat atau yang membahayakan.

Perilaku tidak etis yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma social yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat atau yang membahayakan.











B.     Membedakan tanggung jawab sosial dengan etika, mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, dan menunjukan ciri kepedulian sosial dewasa ini.
1.      Perbedaan tanggung jawab sosial dengan etika.
Etika adalah keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya.
Tanggung jawab adalah sebuah konsep yang berhubungan, namun merujuk pada seluruh cara bisnis berupaya menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan pribadi dalam lingkungan sosialnya.
2.      Pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi
a.       Manager
b.      Karyawan
c.       Agen
d.      Perwakilan hukum
3.      Ciri Kepedulian Sosial dewasa ini
a.       Perilaku terhadap karyawan (meliputi materi seperti merekrut dan memecat, menentukan kondisi upah dan kerja, serta memberikan prevesi dan respect)
b.      Perilaku terhadap organisasi (meliputi kepentingan, kerahasiaan dan kejujuran)
c.       Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya (meliputi Periklanan, laporan keuangan, pemesanan dan pembelian, tawar menawar dan perundingan, dan hubungan bisnis lainnya)

C.    Memperlihatkan penerapan konsep tanggung jawab sosial pada masalah-masalah lingkungan dan pada hubungan perurusahaan dengan para konsumen, karyawan, dan investor.

1.      Konsep tanggung jawab sosial pada masalah-masalah lingkungan
Memperkirakan perubahan yang meliputi populasi, pertumbuhan ekonomi, pasukan energy, dan teknologi. Semakin sedikit tekanan yang dihasilkan dari kondisi-kondisi itu, semakin kecil peningkatan CO2. Selain itu penting juga untuk mengendalikan polusi diantaranya polusi udara, polusi air, polusi tanah, pembungan limbah beracun, dan daur ulang.

2.      Hubungan Perusahaan dengan para konsumen, karyawan dan investor
Hubungan perusahaan dengan konsumen : Perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial terhadap konsumen. Tanggung  jawab sosial pada umumnya terbagi atas dua kategori yaitu menyediakan produk-produk berkualitas dan menetapkan harga-harga secara adil.
Hubungan Perusahaan dengan Karyawan : Perusahaan harus menyediakan kegiatan dari proses perekrutan, penerimaan, pelatihan, promosi dan pemberian kompensasi.
Hubungan perusahaan dengan Investor :  Perusahaan tidak dapat melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab terhadap para pemegang saham dengan cara memberikan keterangan yang menyimpang mengenai sumber daya keuangan perusahaan.

D.    Mengidentifikasikan empat pendekatan umum tanggung jawab sosial dan menjelaskan empat tahap yang harus diambil perusahaan untuk mengimplementasikan program tanggung jawab sosial (CSR).
1.      Empat pendekatan umum tanggung jawab sosial
a.       Sikap obstuktiv yaitu pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan.
b.      Sikap depensiv yaitu pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan hanya memenuhi persyaratan hokum secara minimum atas komitmentnya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.
c.       Siakp Akomodativ yaitu pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan melakukannya apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum dalam komitmentnya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.
d.      Sikap Proaktiv yaitu pendekatan tanggunga jawab social yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif mencari peluang untuk memberikan sumbangan demi kesejahteraan kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

2.      Empat tahap yang harus diambil perusahan untuk mengimpletasikan program tanggung jawab social (CSR)
a.       Tanggung jawab sosial harus dimulai dari atas dan dianggap sebagai satu faktor utama dalam perencanaan strategis. Penerapannya managemen puncak harus mendukung.
b.      Komite manager puncak harus mengembangkan rencana yang rinci level dukungan menagemen. Penerapannya dengan menetapkan besarnya presentasi laba yang diperoleh untuk disumbangkan pada program-program sosial dan para manager juga harus menetapkan prioritas.
c.       Seorang eksekutiv harus diberi tanggung jawab atas agenda perusahaan. Penerapannya eksekutif yang terpilih harus memonitor program itu dan menjamin agar implementasinya konsisten dengan kebijakan dan rencana strategis perusahaan.
d.      Organisasi harus melaksanakan audit sosial: analisis sistematis mengenai keberhasilan perusahaan menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk tujuan tanggung jawab sosiaL


E.     Menjelaskan pengaruh masalah-masalah tanggung jawab sosial dan etika terhadap bisnis bersekala kecil.

Etika dan tanggung jawab sosial merupakan keputusan yang dihadapi oleh semua manager diseluruh organisasi, tidak peduli peringkat ukurannya. Satu kunci keberhasilan bisnis adalah memutuskan sejak awal cara menanggapi permasalahan yang mendasari pertanyaan-pertanyaan etika dan tanggung jawab sosial.
KONFLIK
1.      Pengertian Konflik, Pandangan Tradisional dan Modern.
A.    Konflik Menurut Robbin
Robbin (1996: 431) mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik. Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:

1.      Pandangan tradisional (The Traditional View)  Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction, dan irrationality. Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang – orang, dan kegagalaan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.

2.      Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View) Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi. Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi.

3.      Pandangan interaksionis (The Interactionist View) Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis , percaya diri, dan keativ.

1.     Konflik Fungsional dan Disfungsional
       PERBEDAAN KONFLIK FUNGSIONAL DAN DISFUNGSIONAL
       Berdasarkan fungsinya, Robbins(1996:430) membagi konflik menjadi Konflik Fungsional (Functional Conflict) dan Konflik Disfungsional (DysfunctionalConflict ).

1.       Konflik Fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok.Konflik fungsional bersifat konstruktif dan membantu dalam meningkatkan kinerja organisasi. Konflik ini mendorong orang untuk bekerja lebih keras, bekerja sama dan lebih kreatif. Konflik kini berdampak positif atau dapat memberi manfaat atau keuntungan bagi organisasi yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah konflik yang terjadi antara bagian staff akademik dengan bagian staff pengajar. Konflik tersebut bisa terjadi karena perberdaan cara pandang para anggota bagian tersebut. Staff akademik hanya mengatur penjadwalan pengajar sesuai dengan mata kuliahnya. Tanpa menghiraukan berapa lama pengajar tersebut mengajar dalam satu hari. Sedangkan staff pengajar hanya dapat menerima jadwal yang sudah dibuat oleh staff akademik. Mungkin sebagian pengajar mengeluh karena begitu padatnya jadwal yang telah dibuat.  Maka staff pengajar melakukan komplen kepada staff akademik. Hal ini menyebakan staff akademik harus bekerja dua kali untuk mengatur ulang jadwal yang telah dibuat.


2.       Konflik Disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok. Konflik disfungsional bersifat destruktif dan dapat menurunkan kinerja organisasi. Konflik disfungsional dapat diartikan setiap konfrontasi atau interaksi diantara kelompok yang merugikan organisasi atau menghalangi pencapaian tujuan organisasi. Contoh konflik ini adalah dua orang karyawan yang tidak bisa bekerja sama karena permusuhan pribadi, anggota komite yang tidak dapat menyetujui tujuan yang ditetapkan organisasi. Batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas(kabur).Suatu konflik mungkin fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok  yang lain. Begitu pula, konflik dapat  fungsional pada waktu tertentu,tetapi tidak fungsional diwaktu yang  lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan pada kinerja individu. Jika konflik tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok,walaupun kurang memuaskan bagi individu, maka  konflik tersebut dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan individu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut  disfungsional.